Inovasi dan Kreativitas Tim PKM Universitas Terbuka dalam Pelatihan Pembuatan Herbarium Etnobotani Obat Masyarakat Badui Luar: Implementasi Proyek P5 Kurikulum Merdeka
Lebak, 8 Oktober 2024 – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Terbuka kembali hadir dengan kegiatan inovatif dan kreatif melalui pelatihan bertema “Pelatihan Pembuatan Herbarium Etnobotani Obat Masyarakat Badui Luar pada Level Pendidikan Dasar di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten (Implementasi pada Proyek P5 Kurikulum Merdeka).”
Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 3 Ciseumut raya, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Banten, dan menghadirkan peserta dari siswa-siswa masyarakat Badui Luar, serta guru dan kepala sekolah dari SDN 3 Nayagati dan SDN 3 Cisemetraya. Kegiatan ini dipimpin oleh tim yang solid dan berpengalaman, yaitu: Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc., Drs. Leonard Raden Hutasoit, M.Pd., Dr. Ahmad Yani, S.Pd., M.Pd., Danang Budi Setyawan, M.Si., dengan fasilitator Dra. Tri Wahyuningsih, M.Pd., Drs. Gusti Nurdin, M.Pd., Dyah Aniza Kismiati, M.Pd., serta Andriansah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UT.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala SDN 3 Nayagati, Bapak Asyari, S.Pd., yang mengungkapkan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini yang sangat relevan dengan upaya pelestarian budaya lokal. Selanjutnya, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Terbuka, Drs. Leonard Raden Hutasoit, M.Pd., secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memanfaatkan potensi lokal dalam konteks pembelajaran, khususnya dalam mendukung implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka.
Materi utama pelatihan mencakup dua topik menarik yang disampaikan oleh dua narasumber. Danang Budi Setyawan, M.Si., memberikan panduan detail tentang Tata Cara Pembuatan Herbarium Etnobotani Tanaman Obat Masyarakat Badui Luar, yang mengajarkan siswa cara mengumpulkan, mengidentifikasi, dan membuat herbarium dari tanaman lokal. Dr. Ahmad Yani, S.Pd., M.Pd., melanjutkan dengan paparan tentang Pemanfaatan Potensi Lokal dalam P5 pada Kurikulum Merdeka, yang mengajak para peserta untuk memahami bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan dalam pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.
Salah satu momen menarik dalam kegiatan ini adalah ketika peserta bertanya tentang cara mengetahui nama latin dan jenis tanaman yang mereka bawa. Pemateri dengan kreatif memberikan solusi teknologi modern dengan menyarankan penggunaan Google Lens sebagai alat sederhana untuk mengidentifikasi tanaman secara cepat dan akurat. Hal ini memberikan nuansa baru dalam pelatihan, di mana teknologi dan kearifan lokal saling mendukung dalam proses pembelajaran.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing ditugaskan untuk membuat herbarium etnobotani dari tanaman obat masyarakat Badui Luar. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada guru dan siswa dalam mengenali tanaman obat di lingkungan sekitar mereka, tetapi juga menjadi langkah awal dalam pelestarian pengetahuan tradisional yang sangat berharga. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Terbuka dalam mendukung pendidikan yang relevan, inovatif, dan berbasis proyek. Melalui pelatihan ini, diharapkan siswa tidak hanya belajar tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan.