FKIP Universitas Terbuka Dorong Transformasi Pendidikan Digital Melalui Seminar Akademik Mikrokredensial

Tangerang Selatan, 8 Oktober 2025 Di tengah percepatan era digital, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (FKIP UT) kembali menegaskan posisinya sebagai garda terdepan inovasi pendidikan melalui Seminar Akademik Seri ke-14 yang mengangkat tema “Menyambut Era Digital dengan Mikrokredensial.”

Diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube resmi FKIP UT, kegiatan ini berhasil menghimpun antusiasme 113 peserta dari seluruh penjuru Indonesia, sebuah bukti nyata akan tingginya kesadaran dan minat sivitas akademika terhadap penguatan kompetensi digital dan sistem pembelajaran masa depan.

Seminar ini menghadirkan narasumber utama Adhi Susilo, S.Pt., M.Biotech.St., Ph.D., Dosen Pendidikan Biologi FKIP UT, dan dipandu oleh Rika Aprianti, M.Pd., Dosen FKIP UT. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc., Dekan FKIP UT, yang dalam sambutannya menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah keniscayaan.

“FKIP UT berkomitmen untuk menjadi pelopor pembelajaran terbuka dan jarak jauh yang adaptif terhadap kemajuan teknologi. Mikrokredensial adalah jembatan penting menuju pendidikan masa depan fleksibel, terukur, dan inklusif,” tegas Prof. Ucu.

Dalam sesi pemaparan, Dr. Adhi Susilo menyampaikan bahwa mikrokredensial bukan sekadar tren, tetapi strategi cerdas untuk membekali individu dengan keterampilan spesifik yang dibutuhkan industri masa kini. Melalui sertifikat digital yang dapat diverifikasi secara global, mikrokredensial membuka akses lebih luas terhadap pengakuan profesional dan daya saing internasional.

“Dengan sistem ini, pembelajaran menjadi lebih cepat, fleksibel, dan terarah. Setiap individu kini bisa menunjukkan kompetensi nyata tanpa harus menunggu gelar akademik panjang,” ujar Adhi.

Ia juga mengulas sejumlah program unggulan seperti KMMI, MSIB, Bangkit (kolaborasi Google Indonesia, Gojek, Tokopedia, dan Ditjen Dikti), serta inisiatif dari ICE Institute, yang menghadirkan kursus digital seperti AI for Everyone, Big Data in Research, dan Cloud Computing. Semua ini membuktikan bahwa mikrokredensial mampu memperkecil kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.

Diskusi yang berlangsung interaktif memunculkan berbagai pertanyaan reflektif dari peserta, mulai dari implementasi mikrokredensial dalam kurikulum, hingga urgensi reskilling dan upskilling sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Kegiatan ini tak hanya menambah wawasan, tetapi juga memantik kesadaran kolektif akan pentingnya kesiapan pendidik dan mahasiswa di tengah revolusi digital.

Lebih dari sekadar seminar, kegiatan ini menjadi ajakan bersama untuk menyongsong masa depan pendidikan yang lebih terbuka, inklusif, dan berorientasi kompetensi. Sertifikasi digital melalui platform seperti LinkedIn, yang mengacu pada standar global seperti European Digital Credentials for Learning (EDC), memungkinkan setiap pembelajar untuk tampil lebih kredibel dan profesional di mata dunia.

Dengan semangat “Berdaya Lewat Ilmu,” FKIP UT terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 4: Quality Education) dan membentuk SDM unggul Indonesia sesuai visi besar Asta Cita pemerintah.

“Mari kita manfaatkan teknologi, belajar tanpa henti, dan siapkan diri menghadapi masa depan. Mikro-kredensial adalah langkah nyata menuju pendidikan yang relevan dan berkelanjutan,” tutup Adhi Susilo dengan penuh optimisme.

FKIP UT mengajak seluruh insan pendidikan untuk bersama-sama menjadi bagian dari transformasi ini.